Senin, 25 Oktober 2010

cerita Cinta...yang terpendam

Segalanya berawal ketika saya masih berumur 6th.

Ketika saya sedang bermain di halaman rumah saya di California, sayabertemu seorang anak laki2. Dia seperti anak laki2 lainnya yg menggoda saya dankemudian saya mengejarnya dan memukulnya. Setelah pertemuan pertama dimana sayamemukulnya, kami selalu bertemu dan saling memukul satu sama lain di bataspagar itu. Tapi itu tidaklah lama. Kami selalu bertemu

di pagar itu dan kami selalu bersama.

Saya menceritakan semua rahasia saya. Dia sangat pendiam... dia hanyamendengarkan apa yg saya katakan. Saya menganggap dia enak diajak bicara dansaya dapat berbicara kepadanya ttg apa saja. Di sekolah, kami memiliki teman2yg berbeda tapi ketika kami pulang ke rumah, kami selalu berbicara ttg apa ygterjadi di sekolah. Suatu hari, saya bercerita kepadanya ttg anak laki2 yg sayasukai tetapi telah menyakiti hati saya....

Dia menghibur saya dan mengatakan segalanya akan beres.

Dia memberikan kata2 yg mendukung dan membantu saya utk melupakannya.

Saya sangat bahagia dan menganggapnya sebagai teman sejati. Tetapi sayatahu bahwa

sesungguhnya ada yg lainnya dari dirinya yg saya suka.

Saya memikirkannya malam itu dan memutuskan kalau itu adalah rasapersahabatan. Selama

SMA dan semasa kelulusan, kami selalu bersama dan tentu saja sayaberpikir bahwa ini adalah

persahabatan.Tetapi jauh di lubuk hati, saya tahu bahwa ada sesuatu yglain. Pada malam

kelulusan, meskipun kami memiliki pasangan sendiri2, sesungguhnya sayamenginginkan

bahwa sayalah yg menjadi pasangannya.

Malam itu, setelah semua orang pulang, saya pergi kerumahnya untukmengatakannya. Malam

itu adalah kesempatan terbesar yg saya miliki tapi saya hanya duduk di sana dan memandangi

bintang bersamanya dan bercakap2 tentang cita2 kami. Saya melihat kematanya dan

mendengarkan ia bercerita ttg impiannya. Bagaimana dia ingin menikah dansebagainya. Dia

bercerita bagaimana dia ingin menjadi orang kaya dan sukses. Yg dapatsaya lakukan hanya

menceritakan impian saya dan duduk dekat dengan dia.

Saya pulang ke rumah dgn terluka krn saya tidak mengatakan perasaan sayayg sebenarnya.

Saya sangat ingin mengatakan bahwa saya sangat mencintainya tapi sayatakut. Saya

membiarkan perasaan itu pergi dan berkata kepada diri saya sendiri bahwasuatu hari saya

akan mengatakan kepadanya mengenai perasaan saya.

Selama di universitas, saya ingin mengatakan kepadanya tetapi dia selalubersama2 dengan

seseorg. Setelah lulus, dia mendapatkan pekerjaan di New York. Saya sangat gembira

untuknya, tapi pada saat yg sama saya sangat bersedih menyaksikankepergiannya. Saya

sedih krn saya menyadari ia pergi utk pekerjaan besarnya.

Jadi...

Saya menyimpan perasaan saya utk diri saya sendiri dan melihatnya pergidgn pesawat. Saya

menangis ketika saya memeluknya krn saya merasa seperti ini adalah saatterakhir. Saya

pulang ke rumah malam itu dan menangis. Saya merasa terluka krn sayatidakmengatakan apa

yg ada di hati saya. Saya memperoleh pekerjaan sbg sekretaris danakhirnya menjadi seorg

analis komputer. Saya sangat bangga dgn prestasi saya.

Suatu hari saya menerima undangan pernikahan. Undangan itu darinya. Sayabahagia dan

sedih pada saat yg bersamaan. Skr saya tahu kalau saya tak akan pernahbersamanya dan

kami hanya bisa menjadi teman. Saya pergi ke pesta pernikahan itu bulanberikutnya. Itu

adalah sebuah peristiwa besar.

Saya bertemu dgn pengantin wanita dan tentu saja juga dengannya. Sekalilagi saya merasa

jatuh cinta. Tapi saya bertahan agar tidak mengacaukan apa yg seharusnyamenjadi hari paling

bahagia bagi mereka. Saya mencoba bersenang2 malam itu tapi sangatmenyakitkan hati

melihat dia begitu bahagia dan saya mencoba untuk bahagia menutupi airmata kesedihan yg

ada di hati saya.

Saya meninggalkan New Yorkmerasa bahwa saya telah melakukan hal yg tepat. Sebelum saya

berangkat... tiba2 dia muncul dan mengucapkan salam perpisahan danmengatakan betapa ia

sangat bahagia bertemu dgn saya. Saya pulang ke rumah dan mencobamelupakan semua yg

terjadi di New York.

Kehidupan saya harus terus berjalan. Tahun2 berlalu... kami salingmenulis suratdan

bercerita mengenai segala hal yg terjadi dan bagaimana dia merindukan utkberbicara dgn

saya. Ada suatu ketika, dia tak pernah lagi membalas surat saya. Saya sangat kuatir mengapa

dia tidak membalas surat saya meskipunsaya telah menulis suratkepadanya..

Ketika semuanya seolah tiada harapan, tiba2 saya menerima sebuah catatankecil yg

mengatakan : "Temui saya di pagar dimana kita biasabercakap-cakap."

Saya pergi ke sana dan melihatnya di sana. Saya sangat bahagiamelihatnya tetapi dia sedang

patah hati dan bersedih. Kami berpelukan sampai kami kesulitan utkbernafas. Kemudian ia

menceritakan kepada saya ttg perceraian dan mengapa dia tidak pernahmenulis suratkepada

saya. Dia menangis sampai dia tak dapat menangis lagi... Akhirnya kamikembali ke rumah dan

bercerita dan tertawa ttg apa yg telah saya lakukan mengisi waktu. Akantetapi, saya tetap

tidak dapat mengatakan kepadanya bagaimana perasaan saya yg sesungguhnyakepadanya.

Hari2 berikutnya... dia gembira dan melupakan semua masalah danperceraiannya.

Saya jatuh cinta lagi kepadanya.

Ketika tiba saatnya dia kembali ke New York, saya menemuinya danmenangis. Saya benci

melihatnya harus pergi. Dia berjanji utk menemui saya setiap kali diamendapat libur. Saya tak

dapat menunggu saat dia datang shg saya dpt bersamanya. Kami selalubergembira ketika

sedang bersama. Suatu hari dia tidak muncul sebagaimana yg telahdijanjikan. Saya berpikir

bahwa mungkin dia sibuk.

Hari berganti bulan dan saya melupakannya. Suatu hari saya mendapatsebuah telepon dari

NewYork. Pengacara mengatakan bahwa ia telah meninggal dlm sebuahkecelakaan mobil dlm

perjalanan ke airport. Hati saya patah. Saya sangat terkejut akankejadian ini.

Skr saya tahu... mengapa ia tidak muncul hari itu. Saya menangissemalaman. Air mata

kesedihan dan kepedihan. Bertanya-tanya mengapa hal ini bisa terjaditerhadap seseorg yg

begitu baik spt dia ? Saya mengumpulkan barang2 saya dan pergi ke New York utk pembacaan

surat wasiatnya. Tentu saja semuanya diberikan kepada keluarganya dan mantanistrinya.

Akhirnya saya dapat bertemu dengan mantan istrinya lagi setelah terakhirkali saya bertemu

pada pesta pernikahan. Dia menceritakan bagaimana mantan suaminyabagaimana suaminya

selalu tampak tidak bahagia. Apapun yg dia kerjakan... tidak bisa membuatsuaminya bahagia

spt saat pesta pernikahan mereka. Ketika surat wasiat dibacakan, satu2nyayg diberikan

kepada saya adalah sebuah diary.

Itu adalah diary kehidupannya.

Saya menangis karena itu diberikan kepada saya. Saya tak dapatberpikir... Mengapa ini

diberikan kepada saya ? Saya mengambilnya dan terbang kembali ke California. Ketika saya

dipesawat, saya teringat saat2 indah yg kami miliki bersama. Saya mulaimembaca diary itu.

Diary dimulai ketika hari pertama kami berjumpa.

Saya terus membaca sampai saya mulai menangis. Diary itu bercerita bahwadia jatuh cinta

kepada saya di hari ketika saya patah hati. Tapi dia takut utkmengatakannya kepadan saya.

Itulah sebabnya mengapa dia begitu diam dan mendengarkan segala perkataansaya.

Diary itu menceritakan bagaimana dia ingin mengatakannya kepada sayaberkali2, tetapi takut.

Diary itu bercerita ketika dia ke New York dan jatuh cinta dgnyg lain. Bagaimana dia begitu

bahagia ketika bertemu dan berdansa dengan saya di hari pernikahannya.Dia berkata bahwa ia

membayangkan bahwa itu adalah pernikahan kami. Bagaimana dia selalu tidakbahagia

sampai akhirnya harus menceraikan istrinya. Saat2 terindah dalamkehidupannya adalah

ketika membaca huruf demi huruf yg saya tulis kepadanya.

Akhirnya diary itu berakhir dengan tulisan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Labels